BerbicaraKepada Manusia Sesuai Dengan Tingkat Pemahaman dan Kedudukan Manusia merupakan kajian Islam yang disampaikan oleh: Ustadz Abu Ya'la Kurnaedi, Lc. dalam pembahasan Kitab "Al-Ishbah fi Bayani Manhajis Salaf fi Tarbiyah wal Ishlah" karya Syaikh Abdullah bin Shalih Al-'Ubailan hafidzahullah.. Kajian ini disampaikan pada 22 Jumadil awal 1439 H / 08 Februari 2018 M.
Kedudukan Kitab – Kitab Allah SWT Oleh Kelas XI IPA 1 Kelompok 2 Anggota 1. Achmad Fariz Nuzulul Imam 2. Muhammad Ferdian 3. M. Rafif Imtisaldin Wicaksono 4. Melinia Sahni 5. Ichsan Refaldi 6. M. Ihsan Kamil 7. Muhammad Rizqi SMA Negeri 5 Palembang 2015 / 2016 Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Kedudukan Kitab – Kitab Allah. Dan juga kami berterima kasih pada bapak Ahmad Fanani, selaku guru pembimbing yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Kedudukan Kitab – Kitab Allah secara terperinci. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Palembang, September 2015 Penyusun Nama-Nama Kitab Allah dan Rasul Penerimanya Kitab Allah adalah kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi atau Rasul. Dalam Al-Qur’an tidak disebut jumlah serta nama kitab Allah. Kita menhetahui jumlah dan nama kitab berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad saw. Adapun Kitab-Kitab Allah yang wajib kita percayai dan kita yakini adalah No Nama Kitab Nabi/Rasul penerimanya Bahasa Ditujukan 1 Taurat Musa Ibrani Kaum Bani Israil 2 Zabur Daud Qibti Kaum Bani Israil 3 Injil Isa Suryani/Ibrani Kaum Bani Israil 4 Al Qur’an Muhammad saw. Arab Semua umat manusia dan jin 1. Kitab Taurat Kata taurat berasal dari bahasa Ibrani, yaitu "thora" yang berarti instruksi. Kitab Taurat adalah salah satu diantara kitab-kitab Allah. Kitab suci ini diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Musa as. Nabi Musa as. menerima Kitab Taurat untuk menjadi petunjuk dan bimbingan baginya beserta Bani Israil. Taurat merupakan salah satu dari tiga komponen, yaitu Thora, Nabin, dan Khetubin yang terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia al-Kitab, yang belakangan oleh orang-orang Kristen disebut Old Testament Perjanjian Lama. Isi pokok Kitab Taurat dikenal dengan Sepuluh Hukum Ten Commandements atau berarti juga Sepuluh Firman yang diterima Nabi Musa as. di atas Bukit Tursina Gunung Sinai. Sepuluh Hukum tersebut berisi azas-azas keyakinan aqidah dan asas-asas kebaktian syari'ah sebagai berikut Hormati dan cintai Allah satu saja, Sebutkan nama Allah dengan hormat, Kuduskan hari Tuhan hari ke-7 atau hari Sabtu, Hormati ibu bapakmu, Jangan membunuh, Jangan berbuat cabul, Jangan mencuri, Jangan berdusta, Jangan ingin berbuat cabul, Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal. 2. Kitab Zabur Kata zabur bentuk jamaknya zubur berasal dari zabara-yazburu-zabr yang artinya menulis. Makna aslinya adalah kitab yang tertulis. Zabur dalam bahasa Arab dikenal dengan sebutan mazmur jamaknya mazamir, dan dalam bahasa Ibrani disebut mizmar, yakni nyanyian rohani yang dianggap suci. Sebagian ulama menyebutnya Mazmur, yaitu salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur’an selain Taurat dan Injil. Dalam bahasa Ibrani, istilah zabur berasal dari kata zimra, yang berarti “lagu atau musik”, zamir lagu dan mizmor mazmur, merupakan pengembangan dari kata zamar yang berarti “nyanyi, nyanyian pujian”. Zabur adalah kitab suci yang diturunkan Allah Swt. kepada kaum Bani Israil melalui utusan-Nya, yaitu Nabi Daud as. Kitab Zabur yang merupakan salah satu dari kitab-kitab Allah ini mengandung kumpulan ayat-ayat yang dianggap suci. Terdapat 150 surah dalam Kitab Zabur yang tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, pujian, hikmah, dan sanjungan kepada Allah Swt. Secara garis besar, nyanyian rohani yang disenandungkan oleh Nabi Daud as. dalam Kitab Zabur terdiri atas lima macam 1. nyanyian untuk memuji Tuhan liturgi, 2. nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur, 3. ratapan-ratapan jamaah, 4. ratapan dan doa individu, dan 5. nyanyian untuk raja. Nyanyian pujian dalam Kitab Zabur Mazmur 146 antara lain Besarkanlah olehmu akan Tuhan hai jiwaku, pujilah Tuhan. Maka aku akan memuji Tuhan. seumur hidupku, dan aku akan nyanyikan pujian-pujian kepada Tuhanku selama aku ada. Janganlah kamu percaya pada raja-raja atau anak-anak Adam yang tiada mempunyai pertolongan. Maka putuslah nyawanya dan kembalilah ia kepada tanah asalnya dan pada hari itu hilanglah segala daya upayanya. Maka berbahagialah orang yang memperoleh Ya’qub sebagai penolongnya dan yang menaruh harap kepada Tuhan. Yang menjadikan langit, bumi dan laut serta segala isinya, dan yang menaruh setia sampai selamanya. Yang membela orang yang teraniaya dan memberi makan orang yang lapar. Bahwa Tuhan membuka rantai orang yang terpenjara. 3. Kitab Injil Kitab Injil diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Isa as. Kitab Injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata, yaitu perintah-perintah Allah Swt. agar manusia meng-esa-kan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Di dalam Kitab Injil ada pula penjelasan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir dan penutup para nabi dan rasul, yang bernama Ahmad atau Muhammad saw. Kitab Injil yang merupakan salah satu dari kitab-kitab Allah ini disampaikan Allah Swt. kepada Nabi Isa as. sebagai petunjuk dan cahaya penerang bagi manusia. Kitab Injil sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an, bahwa Isa as. untuk mengajarkan tauhid kepada umatnya atau pengikutnya. Tauhid di sini artinya meng-esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Hanya saja Injil pun memiliki nasib yang sama dengan Taurat , yakni sudah mengalami perubahan dan penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia. Kitab Injil yang sekarang memuat tulisan dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidupnya Nabi Isa as. Kitab ini ditulis menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya Yohana. Mereka bukan dari orang-orang yang dekat dengan masa hidupnya Nabi Isa as. Sejarah mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Injil versi Barnaba. Isi dari Injil Barnaba ini sangat berbeda dengan isi keempat Kitab Injil yang tersebut di atas. 4. Kitab al-Qur’an Al-Qur’an yang merupakan Kitab terakhir dari kitab-kitab Allah ini diturunkan Allah Swt. kepada Nabi terakhir, Muhammad saw. melalui Malaikat Jibril. Al-Qur’an diturunkan tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur. Waktu turun al-Qur’an selama kurang lebih 23 tahun, tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari. Al-Qur’an terdiri atas 30 juz, 114 surat, ayat, kalimat, dan huruf. Wahyu pertama adalah surah al-Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 M. di Gua Hira, kepada Nabi Muhammad saw ketika beliau sedang ber-khalwat. Dengan diterimanya wahyu pertama ini, Nabi Muhammad saw. diangkat sebagai Rasul, yaitu manusia pilihan Allah Swt. yang diberi wahyu untuk disampaikan kepada umatnya. Mulai saat itu, Rasulullah saw. diberi tugas oleh Allah Swt. untuk menyampaikan risalah-Nya kepada seluruh umat manusia di muka bumi. Wahyu terakhir yang diturun adalah al-Maidah ayat 3. Ayat tersebut turun di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijriyah, ketika itu Rasulullah sedang menunaikan haji wada’ haji perpisahan. Beberapa hari setelah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw. wafat. Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. menghapus sebagian syariat yang tertera dalam kitab-kitab terdahulu dan melengkapinya dengan tuntunan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Al-Qur’an merupakan kitab suci terlengkap dan universal, sehingga berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman Kedudukan Kitab – Kitab Allah SWT Pada dasarnya, semua kitab suci mengajarkan ketahidan kepada Allah swt dan merupakan pedoman kehidupan, baik dalam hubungan dengan Allah swt, sesama manusia, maupun alam semesta. Seperti yang kita ketahui, kitab suci diturunkan kepada para nabi dan rasul sesuai dengan zamannya, kecuali Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. berlaku untuk semua umat sepanjang masa dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Adapun kedudukan kitab-kitab suci tersebut adalah 1. Kedudukan kitab suci dalam hubungannya dengan Allah swt. Berhubungan dengan Allah swt, kedudukan kitab suci merupakan pedoman dan aturan yang menjelaskan bagaimana manusia bira bertauhid dengan benar dan dapat beribadah dengan baik. Bertauhid dengan benar maksudnya dalam meyakini dan mengimani Allah swt. tidak bercampur dengan hal-hal yang bersifat musyrik. Sedangkan beribadah dengan baik maksudnya melakukan berbagai perintah Allah sebagai bentuk penghambaan terhadap Allah swt. 2. Kedudukan kitab suci dalam hubungan dengan sesama manusia Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam berinteraksi, manusia memerlukan pedoman hidup agar tidak tersesat, dan tidak keliru dalam memilih jalan hidupnya yang dapat mendatangkan kerugian dan kesengsaraan baik di dunia maupun di akhirat. Untuk itu diperlukan suatu pedoman. Pedoman yang baik adalah pedoman yang dibuat oleh pencipta alam dan manusia, yaitu kitab suci. Hal ini diibaratkan sebuah mobil. Untuk merawat mobil dan menggunakan mobil dengan benar, maka tentu diperlukan suatu buku petunjuk dari pabrik mobilnya. 3. Kedudukan kitab suci dalam hubungannya dengan alam Alam semesta di ciptakan Allah swt. untuk kepentingan umat manusia. Manusia dalam kehidupannya sangat membutuhjan lingkungan yang segar. Tanpa udara yang segar manusia akan sulit bernafas dengan baik. Tanpa alam yang bersahabat, manusia berada dalam malapetaka yang besar. Manusia harus hidup berdampingan dengan lingkungan yang bersahabat dan harmonis. Akan tetapi, jika diperhatikan, ternyata banyak kerusakan dan kehancuran alam yang diakibatkan oleh perbuatan manusia, misalnya polusi udara dan hutan gundul. Oleh karena itu, manusia memerlukan pedoman yang dapat mengatur bagaimana seharusnya manusia berhubungan dan memperlakukan alam ini. Kedudukan kitab suci dalam hubungan dengan alam merupakan merupakan pedoman hidup bagi manusia agar dapat berhubungan dengan alam secara baik serta memanfaatkannya dengan optimal tanpa harus merusak lingkungan. Daftar Pustaka
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah (QS. An-Nisa': 136) Semua dalil ini menunjukkan kedudukan iman terhadap malaikat. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Iman terhadap malaikat adalah salah satu pokok yang lima, yaitu rukun
loading...Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah melihat pada hati dan amalan kalian. Foto ilustrasi/Ist Setiap manusia memiliki maqom kedudukan di sisi Allah Ta'ala. Adapun orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang mereka yang paling bertakwa. Dalam satu hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah melihat pada hati dan amalan kalian". Baca Juga 4 Cara Menjernihkan Hati Lalu bagaimana melihat kedudukan kita di sisi Allah? Para Ulama Arif Billah berkata "Kedudukanmu di sisi Allah sesuai dengan dimana engkau sekarang dalam kesibukanmu. Lihatlah dimana DIA ﻓﺈﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﺬﻛﺮ ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺃﻥ ﻳﺬﻛﺮﻙ؟Jika engkau tersibukkan diri dengan zikir, maka ketahuilah bahwasanya Allah ingin untuk ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﻘﺮﺁﻥ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺃﻥ ﻳﺤﺪﺛﻚJika engkau tersibukkan dengan Al-Qur'an maka ketahuilah bahwasanya Allah menginginkanmu untuk berbicara ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﻄﺎﻋﺎﺕ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺮﺑﻚJika engkau tersibukkan dengan ketaatan-ketaatan, maka ketahuilah bahwasanya Allah sedang ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﺪﻧﻴﺎ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﺃﺑﻌﺪﻙJika engkau tersibukkan dengan dunia, maka ketahuilah bahwasannya Allah ingin ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﻨﺎﺱ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﺃﻫﺎﻧﻚJika engkau tersibukkan dengan manusia, maka ketahuilah bahwasanya Allah hendak ﺇﺫﺍ ﺷﻐﻠﺖ ﺑﺎﻟﺪﻋﺎﺀ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻳﺮﻳﺪ ﺃﻥ ﻳﻌﻄﻴﻚJika engkau tersibukkan dengan doa, maka ketahuilah bahwasanya Allah ingin memberikan sesuatu padamu. PenjelasanImam Ibnu 'Atho'illah As-Sakandari 1250-1309 dalam Kitab Al-Hikam menjelaskan kedudukan manusia di sisi Allah.Baca Juga Rasulullah Membagi Manusia Menjadi 4 Kelompok, Apa Saja? 1. Awam umum.Yaitu apabila engkau termasuk golongan orang yang beruntung dan diterima, Allah akan menyibukkan kamu pada apa-apa yang selalu menjadikan Allah Ridha seperti selalu taat dan beribadah. Apabila kamu termasuk ahli celaka, maka Allah akan menyibukkan kamu pada perkara yang dimurkai-Nya. 2. Khosh Khusus.Yaitu jika kamu ingin mengetahui kedudukan kamu di sisi Allah, maka lihatlah kedudukan Allah di hatimu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda ''Barangsiapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaknya memperhatikan bagaimana kedudukan Allah dalam hatinya. Maka sesungguhnya Allah mendudukkan hamba-Nya, sebagaimana hamba itu mendudukkan Allah dalam hatinya.''Syeikh Fudhail bin Iyadh radhiyallahu'anhu berkata ''Sesungguhnya seorang hamba dapat melakukan taat ibadah kepada Tuhan itu menurut kedudukannya di sisi Tuhan, atau perasaan imannya terhadap Tuhan, atau kedudukan Tuhan di dalam hatinya.''Wahb bin Munabbih berkata ''Aku telah memabaca dalam kitab-kitab Allah yang dahulu Allah berfirman ''Wahai anak Adam, taatilah perintah-Ku dan jangan engkau beritahukan kepada-Ku apa kebutuhan yang baik bagimu. Yakni engkau jangan mengajari kepada-Ku apa yang baik bagimu. Sesungguhnya Aku Allah lebih mengetahui kepentingan hamba-Ku, Aku memuliakan siapa yang taat pada perintah-Ku, dan menghinakan siapa yang meninggalkan perintah-Ku. Aku tidak menghiraukan kepentingan hamba-Ku, sehingga hamba-Ku memperhatikan hak-Ku yakni kewajibannya terhadap-Ku".Ya Allah, bantulah kami agar selalu mengingat-Mu, mensyukuri-Mu dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan kita mendapat taufiq sehingga kita digolongkan dengan orang-orang saleh.Baca Juga Pilih Dunia atau Akhirat? Ini Jawaban Alqur'an Wallahu Subhanahu wa Ta'ala A'lamrhs Caraberiman kepada kitab-kitab Allah adalah dengan mengamini, meyakini, membenarkan, dan mengamalkan bahwa Al-Quran berisi kalam Allah SWT, sedangkan kitab sebelumnya seperti Zabur, Taurat, dan Injil sudah dihapus atau digantikan Al-Quran. Maka dari itu, sebagai umat yang beriman kita harus meyakini: Agama Islam adalah agama yang sangat menghargai kitab suci. Kitab-kitab suci tersebut adalah Al-Quran dan Hadis. Al-Quran adalah kitab suci utama bagi umat Islam. Al-Quran berisi ajaran dan petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Hadis adalah kumpulan perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang dijadikan sebagai pedoman hidup umat Islam. Beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan bagian penting dari ajaran Islam. Kitab-kitab Allah mengajarkan tentang kebenaran dan kebaikan, serta memberikan petunjuk kepada manusia untuk menjalani kehidupan. Beriman kepada kitab-kitab Allah juga merupakan salah satu rukun iman dalam Islam. Beriman kepada kitab-kitab Allah sangat penting bagi umat Islam. Hal ini karena kitab-kitab Allah berisi ajaran yang benar dan tidak mengandung kesalahan. Beriman kepada kitab-kitab Allah juga merupakan wujud penghormatan kepada Allah SWT sebagai pencipta segala sesuatu. Kitab-kitab Allah juga memberikan petunjuk tentang cara hidup yang baik dan benar. Dalam kitab-kitab Allah terdapat ajaran tentang akhlak yang baik, keutamaan bersikap sabar, toleransi, dan kasih sayang. Beriman kepada kitab-kitab Allah juga dapat membantu umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik. Selain itu, beriman kepada kitab-kitab Allah juga dapat memberikan kebahagiaan dan ketenangan hidup. Kitab-kitab Allah memberikan kepastian dan keyakinan tentang kehidupan di dunia dan di akhirat. Hal ini dapat membantu umat Islam dalam menghadapi berbagai tantangan hidup dengan lebih tenang dan penuh keyakinan. Iman kepada Al-Quran Al-Quran adalah kitab suci utama dalam Islam. Al-Quran dianggap sebagai wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Quran berisi ajaran dan petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Iman kepada Al-Quran adalah salah satu rukun iman dalam Islam. Iman kepada Al-Quran berarti meyakini bahwa Al-Quran adalah kitab suci yang benar dan tidak mengandung kesalahan. Iman kepada Al-Quran juga berarti menghormati, mempelajari, dan mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya. Iman kepada Al-Quran juga dapat membantu umat Islam dalam memahami kehidupan dan menjalani hidup dengan lebih baik. Al-Quran juga memberikan banyak manfaat bagi umat Islam. Al-Quran memberikan petunjuk tentang cara menjalani kehidupan dengan baik dan benar. Al-Quran juga memberikan kepastian dan keyakinan tentang kehidupan di dunia dan di akhirat. Selain itu, Al-Quran juga dapat memberikan ketenangan dan kebahagiaan hidup bagi umat Islam. Iman kepada Hadis Hadis adalah kumpulan perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang dijadikan sebagai pedoman hidup umat Islam. Hadis merupakan sumber ajaran Islam yang sangat penting setelah Al-Quran. Iman kepada Hadis juga merupakan salah satu rukun iman dalam Islam. Iman kepada Hadis berarti meyakini bahwa Hadis adalah sumber ajaran yang benar dan tidak mengandung kesalahan. Iman kepada Hadis juga berarti menghormati, mempelajari, dan mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya. Iman kepada Hadis juga dapat membantu umat Islam dalam memahami agama Islam dengan lebih baik. Hadis juga memberikan banyak manfaat bagi umat Islam. Hadis memberikan petunjuk tentang cara menjalani kehidupan dengan baik dan benar. Hadis juga memberikan pemahaman tentang ajaran Islam yang terkandung di dalam Al-Quran. Selain itu, Hadis juga dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kesimpulan Beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan bagian penting dari ajaran Islam. Kitab-kitab Allah memberikan petunjuk tentang cara hidup yang baik dan benar. Beriman kepada kitab-kitab Allah juga dapat memberikan kebahagiaan dan ketenangan hidup. Al-Quran dan Hadis adalah kitab-kitab suci yang sangat penting dalam Islam. Iman kepada Al-Quran dan Hadis juga merupakan salah satu rukun iman dalam Islam. Navigasi pos Belajar huruf sambung adalah hal yang penting bagi anak-anak agar bisa menulis dengan baik dan benar. Salah satu jenis huruf… Hei, teman-teman! Apa kabar? Bagaimana kabar belajar matematika kalian? Aku tahu, bagi sebagian orang, matematika bisa menjadi pelajaran yang sulit…
1 Memiliki rasa hormat dan menghargai kitab suci sebagai kitab yang memiliki kedudukan dia atas segala kitab yang lain. 2. Berusaha menjaga kesucian kitab suci dan membelanya apabila ada pihak lain yang meremehkannya. 3. Meningkatkan keimanan kepada Allah yang telah mengutus para Rasul untuk menyampaikan risalahnya.
Kitab-kitab Allah SWT adalah kumpulan wahyu Allah SWT yang mengandung petunjuk dan kebenaran yang diturunkan kepada Rasul-rasul-Nya dan disesuaikan dengan zamannya masing-masing antara kitab yang satu dengan kitab yang lainnya saling memiliki keterkaitan. Kitab yang diturunkan oleh Allah SWT ada empat kitab, yaitu Zabur, Taurat, Injil dan Al-Quran. Kedudukan kitab-kitab Allah SWT adalah sebagai pedoman untuk manusia dalam berhubungan dengan Allah SWT dan dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dan dengan alam serta lingkungannya. Fungsi iman kepada Kitab-kitab Allah SWT yaitu sebagai pedoman dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Al-quran adalah kalamullah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril dan diturunkan secara berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari. Kedudukan Al-Quran adalah sebagai mukjizat, pedoman hidup, korektor dan penyempurna kitab-kitab terdahulu yang diturunkan oleh Allah SWT. Allah SWT menjamin Al-Quran akan tetap terjaga keasliannya dan kemurniannya hingga akhir zaman. Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah SWT yang dibukukan. Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT yaitu meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitan-kitab-Nya kepada para Rasul untuk disampaikan kepada manusia sebagai pedoman hidup/petunjuk bagi manusia agar dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Hubungan Kitab Al-Quran dengan kitab-kitab lainnya adalah Menjadi saksi tentang kebenaran kitab-kitab Allah SWT sebelumnya Al-Maidah 5 48Menjawab dan menyelesaikan perbedaan-perbedaan pendapat penganut agama An-Nahl 16 64Sebagai korektor kitab-kitab Allah SWT yang sudah diubah oleh tangan manusia yang berbuat ingkar. Kedudukan Kitab-kitab Allah SWT Sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan Allah SWT Az-Zariyat 51 56Sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan diri sendiri Az-Zariyat 51 21Sebagai pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan alam dan lingkungannya Luqman 31 20 Fungsi Kitab-kitab Allah SWT Sebagai Pedoman bagi kehidupan pribadi Al-Baqarah 2 1-5, Ar-Rahman 55 19-20, Luqman 31 22 dan Al-Baqarah 2 256Sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat Al-Baqarah 2 285Sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Ar-Ra’d 13 11 Hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT Dapat berbuat sesuai dengan tuntunan Allah SWTMembuka pengetahuan tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tidak terjerumus dalam perbuatan maksiatMenjadikan kitab Allah SWT sebagai rujukan dalam perundang-undanganHidup selamat, baik di dunia maupun di akhirat. Al-Quran adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Ayat yang pertama kali turun adalah Al-Alaq 96 1-5, pada saat Nabi Muhammad SAW sedang khlawat di Gua Hira di Makkah pada tanggal 17 Ramadhan. Kedudukan Al-Quran Sebagai wahyu Allah SWT yang terjamin akan keasliannya Al-Hijr 15 9Sebagai Mukjizat Nabi Muhammad SAW Al-Isra 17 88Sebagai pedoman hidup Ibrahim 14 1Sebagai pengoreksi dan penyempurna kitab-kitab sebelumnya Al-Maidah 5 48 Isi kandungan Al-Quran secara garis besar mencakup masalah Aqidah/keimanan/keyakinan, Ibadah, Akhlak, Mu’amalah, Syari’at, Tarikh/Sejarah/Kisah, Tadzkirah/peringatan, dan dasar-dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan. Materi tentang Iman kepada Kitab-Kitab Allah bisa di download di sini Materi PPT nya bisa download disini atau download di sini Semoga bermanfaat, Jariahkan Ilmu yang di Dapat, Bekal untuk Akhirat.
Mengakuidan menghormati kedudukan kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur'an ِ ‫يل ِم ْن قَ ْب ُل ُه ًدى لِلن‬ }4-3:‫َّاس {ال عمران‬ َ ِ ْ‫اْلن‬ ‫ج‬ ِْ ‫َوأَنْ َز َل الت َّْوَرا َة َو‬ "dan Dia (Allah) menurunkan Taurat dan Injil, sebelum (Al-Qur'an) menjadi

Islam merupakan agama yang mulia. Dalam penyebarannya, Islam disebarkan oleh utusan Allah subhanahu wa ta’ala yakni Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam juga dipercaya untuk menyampaikan risalah Allah yaitu Al Qur’ Ta’ala berfirman,إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” QS. Ali Imran 19Al Qur’an berisi dasar hukum Islam yang wajib diketahui oleh seluruh umat Islam, seperti pengertian aqidah dan tauhid, akhlak, tarikh, fiqih dan sebagainya. Isi di dalam Al Qur’an ialah mutlak tidak dapat berubah, namun isinya bisa mengubah kehidupan Anda. Karena itulah Al Qur’an diturunkan, tidak lain untuk menjadi pedoman hidup seluruh umat Qur’an memiliki fungsi tersendiri yang cakupannya sangat luas. Apa sajakah itu? Inilah beberapa fungsi kitab Allah dalam kehidupan Hidup ManusiaAl Qur’an diturunkan ke dunia ini sebagai petunjuk hidup bagi orang-orang bertakwa yang membaca dan mengamalkannya. Meskipun diturunkan dalam Bahasa Arab, Al Qur’an diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa sesuai dengan kebutuhan. Seperti di Indonesia, Al Qur’an diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia agar masyarakat mampu memahami Ta’ala berfirman,وَلَقَدْ جِئْنَاهُمْ بِكِتَابٍ فَصَّلْنَاهُ عَلَىٰ عِلْمٍ هُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab Al-Qur`ân kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. QS. al-A’râf [7] 52.Berbagai ilmu terkait Islam yang terdapat di dalam Al Qur’an mengajarkan kita tentang menjalankan perintah-Nya dan menjauhi عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab Al-Qur`ân untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang berserah diri”. QS. an-Nahl [16] 89Hikmah dan Pelajaran dari Kisah TerdahuluKitab Al Qur’an menceritakan kisah-kisah terdahulu yang terjadi pada zaman kenabian. Contohnya, kisah tentang kaum kafir Fir’aun yang telah berbuat keji dan Allah memberikan balasan kepada mereka. Al Qur’an menjelaskan bagaimana sejarah kebinasaan Firaun di Hari Asyura. Melalui kisah tersebut kita belajar bahwa perbuatan buruk hanya akan membawa keburukan, untuk diri sendiri maupun orang lain ialah tentang kesabaran Nabi Nuh as. dalam menghadapi kaumnya hingga Allah menyelamatkannya dan kaumnya yang beriman terhadap-Nya saat bencana banjir melanda wilayah mereka. Dari kisah-kisah tersebut kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran untuk diamalkan dalam kehidupan Ta’ala berfirman, يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ “Allah menganugerahkan al hikmah kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran dari firman Allah.” QS. Al Baqarah [2] 269قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَا تُغْنِي الْآيَاتُ وَالنُّذُرُ عَنْ قَوْمٍ لَا يُؤْمِنُونَ“Alif laam raa. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmah” QS Yunus [10] 101Ilmu PengetahuanAl Qur’an mengandung ilmu pengetahuan tentang alam semesta. Seperti sejarah penciptaan bumi dalam Al Quran, proses penciptaan manusia, alasan adanya siang dan malam, dan lain sebagainya. Semua ilmu pengetahuan itu menjadi bekal untuk manusia menggali ilmu pengetahuan yang lebih mendalam untuk mencapai kehidupan yang lebih beberapa fungsi kitab Allah dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dapat memberikan manfaat kebaikan untuk pembaca semua. Sekaligus meningkatkan keimanan kita agar lebih istiqomah dalam Islam. Aamiin insya Allah.

. 221 140 430 478 385 261 321 173

kedudukan kitab kitab allah